Selasa, 25 Juni 2013

LKMM Dasar FPP Undip 2013



LKMM Dasar berlangsung di Wisma Langen Wedharsih
Istirahat Siang
 
Sebuah organisasi sangat penting peranannya dalam menopang keterampilan berpendapat, berargumen, bersosialisasi, bermasyarakat dan menyampaikan pikiran dan menampilkan keberanian. Fakultas Peternakan dan Pertanian, sebagai salah satu Fakultas dari Universitas Diponegoro ikut berperan aktif dalam memberikan wadah pelatihan ini. Salah satunya, merupakan kegiatan Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM Dasar 2013). Kegiatan ini, di jalankan dan dirancang sepenuhnya oleh BEM Fakultas dan membuahkan kesepakatan pelaksanaannya di Wisma Langen Wedarsih yang berlokasi di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Di tempat yang asri, sejuk, nyaman dan tenang ini, acara LKMM Dasar Fakultas Peternakan dan Pertanian dapat berjalan lancar pada hari Jum’at-Minggu/ 21-23 Juni 2013. Pemberangkatannya pada pukul 14.00 dari PKM FPP, menggunakan angkutan umum yang telah disediakan. Pada acara LKMM Dasar ini, pesertanya sebanyak 61 peserta yang diantaranya terdapat juga mahasiswa dari Fakultas di luar FPP. Peserta yang berasal dari luar FPP, mengaku bahwa tidak dapat mengikuti LKMM Dasar di Fakultasnya karena terbentur dengan tugas-tugas dan kegiatan di dalam Fakultas.
Perjalanan berlangsung lancar, namun sedikit menegangkan ketika hampir sampai di lokasi. Kondisi jalan yang curam dan si tepinya ada jurang, tak ayal membuat peserta LKMM Dasar merasa agak tegang dan kawatir. Bahkan, pak sopir bus sedikit emosi juga, karena dari mahasiswa yang menunjukkan jalan, bersikap agak plin-plan memberikan arahan. “Jangan maen-maen lho mas, kondisi gawat gini bisa habis semua satu bis..!!” itulah ekspresi pak sopir yang tegang karena kondisi jalan tanjakan sekitar 40 derajat, ada pertigaan dan menanyakan arah. Awalnya bilang ke kanan, tapi langsung bilang ke kiri. Merupakan hal wajar, manakala sang sopir harus bertindak dan bersikap tegas manakala kondisi dawat.    
Sampai di lokasi, Panitia dari Jajaran BEM FPP mengarahkan mahasiswa ke kamar masing-masing, memberikan waktu skitar 30 menit untuk cek in dan untuk salat, sampai pukul 15.00 WIB. Kamar yang dipersiapkan cukup nyaman dan enak, per orang mendapatkan jatah bagian 1 tempat tidur. Pada tiap kamar, terdapat 1 kamar mandi dalam dan tiap kamar terdapat 6 tempat tidur, 2 meja, 1 kursi dan 1 almari besar. Waktu menunjukkan pukul 3.15 WIB, semua peserta menuju ke Aula WLW untuk segera melakukan upacara pembukaan. Pada kesempatan ini, mas Aji selaku Ketua BEM belum dapat menghadiri acara pembukaan, sehingga acara pembukaan diwakili oleh mbak Clara selaku wakil Ketua BEM.
Acara pembukaan berlangsung tertib, diawali dengan perkenalan panitia, penjelasan tata tertib dan kontrak belajar. Setiap peserta LKMM Dasar wajib memiliki ice breaking yang ditampilkan saat acara, dan hal ini diterapkan pada tahap perkenalan / pembukaan ini. Merupakan hal yang istimewa bagi peserta LKMM Dasar karena dapat mengikuti acara ini dengan baik. Setiap peserta wajib membawa cocard dan ID Card sesuai ketentuan panitia, pakaian yang sesuai ketentuan, dan tepat waktu.

Peserta istirahat siang


Materi pertama ialah Simulasi Administrasi, Keuangan dan LPJ yang dibawakan oleh pak Simon selaku Subag Keuangan FPP Undip. menurut penjelasan beliau, alur pengajuan dan pencairan dana ke Sub. Unit FPP ialah dari awal Proposal kegiatan, disampaikan ke PD III, kemudian berlanjut ke PD II dan subag Kemahasiswaan, lalu ke Subag Keuangan, jika sudah disetujui lalu Subag. UMPA dan ke BPP (SPJ) untuk pencairan dana. Menurut beliau, Subag Keuangan FPP Undip sangat terbuka terhadap konsultasi dengan mahasiswa. Beliau menyarankan, kalau penyusunan SPJ sebaiknya di diskusikan dengan BAK FPP dahulu, supaya formatnya benar dan mudah diproses. BAK selalu ada waktu luang bagi mahasiswa yang mau berkonsultasi. Beliau menambahkan, bahwa selama ini pemberian bantuan dana disesuaikan berdasarkan dana yang diajukan dalam SPJ, tidak ada pemotongan dana. Jika dibandingkan dengan sistem BAK dari Fakultas lain, sistemnya hampir sama namun tetap ada perbedaan.
Berlatih manajemen sangat penting, dan pengelolaan kegiatan tidak perlu muluk-muluk. Tidak semua fakultas sama dalam hal alur keuangan, karena standar keuangan fakultas juga berbeda. Setiap kegiatan sudah sepantasnya diperjelas dengan adanya fokus, gagasan, sinkronisasi yang kelihatan, kemudian bagaimana manajemen kegiaatannya, lalu bagaimana hubungan komunikasinya dengan kasubag keuangan.
Setelah penjelasan dari BAK, Bpk Bambang Sulis selaku PD III FPP Undip menambahkan, bahwa besaran dana yang di sodorkan untuk mahasiswa ialah sebesar 5-10 % dari unit pendapatan. Dalam perannya sebagai Mahasiswa, hindarilah ucapan-ucapan yang memberikan jarak. Misal, kata birokrasi tidak harus diucapkan tetapi bisa diganti dengan PD III, atau PD II, atau BAK, dll. kreativitas itu pasti dan harus diutamakan dalam berorganisasi, menyusun kegiatan, belajar manajemen, dan kita harus sadar bahwa mahasiswa sebenarnya adalah bagian dari sistem kegiatan yang bersangkutan. Dalam berorganisasi dan membuat kepanitiaan, jangan berjalan sendiri-sendiri dan jangan beranggapan tidak masuk di di dalam sistem. Selama berorganisasi, harus ada koridor yang digukan sebagai pegangan supaya tidak terjebak dalam kesalahan yang fatal. Berkomitmen dari awal, benar-benar ingin belajar, semangat, kemauan tinggi, keinginan tinggi, dipelihara sampai ujung, gunakan dan menerapkan ilmu yang diperoleh.
Kegiatan setelahnya adalah ISOMA prasmanan, pukul 18.30 WIB sampai pukul 19.30 WIB, setelah itu dilanjutkan materi ke-dua Retorika dan Publik Speaking (Komunikasi Kegiatan) disampaikan oleh mas Aditya Pratama. Public Speaking ialah berbicara di depan umum, yang mana hal ini juga dipakai saat berorganisasi. Berbicara di depan umum merupakan hal yang sangat penting, dan terkadang tanggung jawabnya moralnya sangat besar. Sebagai contoh adalah juru bicara kepresidenan, ia harus pandai berbicara dan mengolah kata supaya kata-kata yang disampaikan dapat diterima publik dengan benar dan tidak menimbulkan makna ganda.
Kekuatan bibir memiliki dampak dan tanggung jawab yang sangat besar, dimana dapat menjadi ujung tombak bangun dan jatuhnya seseorang yang duduk di kursijabatan tertinggi. Salah satu bukti kekuatan bibir/kata-kata memiliki kekuatan besar adalah ketika seseorang paham dan mengikuti apa yang kita instruksikan, maka ia telah terpengaruh. Selain itu, setiap orang yang menerima perkataan juga tidak selamanya dapat dilahirkan sama. Harus ada konsepsi pembicaraan, supaya persepsi dan tanggapan orang lain dapat sejalan. Yang menentukan pemahaman seseorang terhadap apa yang kita bicarakan adalah Suara, Gerak Tubuh, dan ekspresi.
Gugup dan takut berbicara itu biasa, namun dapat dilatih. Sebagai contohnya yaitu atlet berbakat, penyanyi terkenal, aktor/aktris berbakat, dan pemimpin besar. Otak manusia yang besar ialah organ yang mulai bekerja setelah ia dilahirkan ke dunia. Setelah dewasa, otak manusia digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dan permasalahan berat, sehingga perlu adanya retorika/ seni yang menarik untuk menyelesaikannya. Ketika di depan umum, banyak sekali concoh yang dapat kita aplikasikan, diantaranya adalah menguasai bahasan dan banyak membaca, jangan takut ditertawakan orang lain, fokus dan mengusai tema, tahu arah diskusi, memiliki data yang falid, kaya data serta mampu membuat retorika, jangan setengah-setengah, jangan takut serta jangan terlalu berambisi. Ketika ada visi mengenai berbicara di depan umum, abaikan saja hal yang mengganggu. Belajar, bergerak dan berkontribusi. Ketika kita dapat memimpin, kenapa kita harus dipimpin ??
Hari ke dua, Sabtu 22 Juni 2013 diawali dengan bangun pagi bareng, salat subuh dan kemudian Olahraga bersama. Acara ISOMA menjadi penyekat antara kegiatan ini dengan materi ke tiga. Setelah usai ISOMA, berlanjut ke Aula WLW tepat pukul 07.30 WIB untuk mendapatkan materi Lobbying dan manajemen konflik yang disampaikan oleh mas Joni Firmansyah, Mahasiswa FISIP Undip. Loby Adalah upaya dua belah pihak untuk memperoleh kesepakatan. Negosiator identik dengan mereka yang supel, memberikan kenyamanan disertai senyuman, seseorang yang memiliki kemampuan loby. Modal melakukan lobyying ialah memiliki target yang jelas, yakin/PD, kuasai topik yang akan dinego, pelajari materi, kenali rekan/situasi, sampaikan penawaran dan usulan secara jelas dan terbuka, konsentrasi / peka untuk mendengar respon lawan.
Manajemen lobbying ialah menggunakan sumberdaya bahasa secara efektif, untuk mencapai sasaran. Biasanya, konflik dalam lobbying dapat terjadi pada suatu individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau dapat juga antar kelompok. Hal-hal yang identik dengan konflik adalah anarkis dan fundalis. Anarkisme ialah tindakan dimana seseorang memiliki ambisi kuat untuk menghancurkan negara dalam bentuk mengubah undang-undang, pancasila dan yang semisal, sedangkan Fundalisme adalah tindakan perusakan sarana-prasarana negara dalam bentuk bangunan, fasilitas umum dan perabot kelengkapan negara yang lain. Pada dasarnya, komflik lebih bersifat destruktif, dengan hasil menang dengan menang, menang dengan kalah, atau keduanya sama-sama kalah.
Konflik yang terjadi didalam kegiatan lobbying bisa diminimalkan dengan berbagai cara penyelesaian, yaitu dengan menghindari, berkompetisi, akomodasi, kompromis, serta kolaborasi. Selain itu, ada pula berbagai teknik supaya dapat memenangkan lobbying, diantaranya banyak membaca dan menguasai bahasa asing. Ketika lobbying tidak menemukan titik temu, maka yang harus dilakukan adalah blow up media. Memperdalam materi, digali akar masalahnya dan dimintakan bantuan ke pihak yang berkompeten pada tingkat yang lebih atas. Semua masalah dapat diatasi dengan argumen yang kuat serta memiliki kekuatan. Semua masalah yang diterima, hendaknya diatasi dengan kepala dingin namun juga harus tetap dingin. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Api dapat padam dengan Air. Ketika permasalahan terjadi antara dua pihak yang bermusuhan, maka hadirkan pula orang yang dekat dengan keduanya supaya terjadi titik temu yang bisa didapatkan.
Lobbying hendaknya bertemu langsung, membuat janji dan jangan meloby lewat telefon. Jagalah penampilan supaya orang yang kita temui tidak memandang sebelah mata. Selain itu, hasil lobying juga dicatat supaya ada ilmu yang dapat diambil oleh orang-orang setelah kita. Menulis adalah sejarah peradaban, maka ketika pencapaian tertinggi tidak terlihat akan terjadi kelunturan dan hilangnya sejarah pencapaian.
Materi ke-4 dengan tema Manajemen Kepanitiaan dan Keorganisasian dimulai pukul -09.45 WIB oleh mas Ikhwal Pembayun. Sebuah kepanitiaan, pada dasarnya merupakan kolaborasi antara kerjasama, pembagian tugas, fokus dan kepercayaan. Beliau menjelaskan, bahwa jangan mengikuti kepanitiaan tanpa kontribusi. Kepanitiaan merupakan team yang kompak dan senantiasa belajar, tidak pernah merasa salah karena tahapannya adalah masih belajar. Mengelola sebuah kepanitiaan ialah mendefinisikan peran dan mengetahui tugas, Up-date Informasi, menjaga kepercayaan, mau mendengarkan, bersabar, antusias dan saling dukung, memberi apresiasi, serta have fun.
Inisiatif sangat penting di dalam menjalankan sebuah kepanitiaan, karena terkadang dari satu sisi ada kelemahan. Setiap kepanitiaan, tidak harus terlalu berambisi tetapi cukup santai, tenang, serta menguasai proker dalam kepanitiaan. Dalam sebuah kepanitiaan, hendaknya dipilih karena mau bekerja dan transparan dalam bekerja. Kepanitiaan yang rawan kacau ialah abila ada penumpukan/merangkap tugas dalam sebuah tugas.
Materi ke-5 dengan tema Manajemen SDM dalam Organisasi (Kaderisasi) Etika Organisasi dibawakan oleh mbk Vidi. Manajemen ialah proses mengatur semua hal, dimana pelakunya dinamakan manajer. Di dalam sebuah manajemen terdapat sebuah cita-cita berisi ide-ide luarbiasa, terdapat pula kepekaan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk. Arahan dalam suatu manajemen memegang peran penting, dimana arahan pertama dapat menentukan arahan selanjutnya.setiap manajemen terdapat visi tujuan besar, dan misi dalam bentuk target yang kecil. Dari keduanya itu, dapat disimpulkan bahwa organisasi yang baik ialah organisasi yang dapat berkelanjutan dari sebelumnya hingga sampai tak terkira.
Manajemen SDM ialah menitik beratkan kepada kepahaman, keikhlasan, action, kesungguhan, pengorbanan, kepatuhan, keteguhan, totalitas, kekeluargaan dan kepercayaan. Setelah manajemen SDM terlaksanakan, maka langkah yang harus diambil adalah mengelompokkan SDM ke dalam kelompok-kelompok yang sama, supaya ada pemetaan dan pembagian tugasnya dalam sebuah kepanitiaan dapat berfungsi dan bekerja maksimal. SDM juga perlu dirawat, supaya keberlangsungannya dapat terjaga dengan baik diantaranya dengan membentuk karakter yang kuat sejak awal, dikelompokkan berdasarkan keahlian, melengkapi SDM dengan kebutuhan sesuai keahlian, mengkondisikan SDM secara keseluruhan, meningkatkan kapasitas ilmu keorganisasian yang diikuti, mengarahkan dan menjaga SDM tetap bergerak dan melaju pada alurnya, serta senantiasa melakukan musyawarah.
Etika organisasi ialah tidak mencampur adukkan antara masalah pribadi dengan masalah lembaga, menjaga hubungan dengan pimpinan, menjaga hubungan antara pimpinan dengan staff, atau antara staf dengan staf, serta melakukan segala tugas walaupun sesimpel apapun dengan totalitas dan melakukan yang terbaik. Serta menyampaikan ilmu yang didapat kepada teman-teman jika diperlukan. Prinsip dalam sebuah manajemen ialah selalu stabil, fleksibel, fungsional, sehat, supel, inovatif, kontrol kendali, dan kompak.
Acara ke-6 ialah Analisis SWOT Kegiatan, yang dibawakan oleh mbak Vera selaku ketua BEM tahun 2012 kemaren. Dalam analisis SWOT ini dikelan dengan Strength: kekuatan, Weakness: Kelemahan, Oportunity: Kelemahan, dan Threat: Ancaman. Setelah sedikit memberikan gambaran mengenai analisis SWOT, kemudian semua peserta diwajibkan bekerja kelompok membuat analisis dalam bentuk sebuah kegiatan Kepanitiaan.
Hari berlalu, dan sampailah pada hari minggu dimana kegiatannya full outbond. Diawali dengan pemanasan olahraga pagi di depan aula WLW, kemudian sarapan bersama lalu outbond segera dimulai. Untuk outbond sendiri, panitia dari BEM telah mempersiapkan 5 POS dengan team jaga yang berkompeten untuk memberikan game. Banyak sekaliyang dapat diperoleh, diantaranya kekompakan, kepedulian, keberania, tanggung jawab, percaya diri serta ambisi tidak mau mengalah. Pada Pos I, kegiatannya ialah bermain sarung, kemudian Pos II mencari angka, selanjutnya Pos III mengambil koin, Pos IV menagkap balon, dan terakhir pada Pos V bermain tepung. Hasil akhir acara outbond ini, sebagai kelompok terbaik dimenangkan oleh Team Semut yang diketuai oleh Adit (mahasiswa TP-FPP’12). 
Penutupan dilaksanakan setelah Outbond selesai secara keseluruhan dan mahasiswa telah membersihkan dirinya. Pada acara penutupan, diumumkan semua pemenag dan peserta terbaik LKMM Dasar FPP 2013. Peserta terbaik jatuh kepada Sendi (Peternakan-FPP’12), dengan mendapatkan hadiah berupa bingkisan dan piala bergilir. Peserta terbaik jatuh kepada Gilang Yoga (Peternakan-FPP’13), dengan hadiah bingkisan menarik dari panitia. Kemudian ada juga kelompok fun raising terbaik yang berhasil mendapatkan laba terbesar pada acara danus, dengan hadiah bingkisan dari panitia. Acarapun ditutu, dan peserta LKMM Dasar FPP pulang kembali dengan selamat. Alhamdulillah......

Tidak ada komentar: