Selasa, 25 Juni 2013

Jamu Tradisional, Sehat Alami


RIMPANG TEMU LAWAK

Salah satu rempah-rempah asli Indonesia yang memiliki manfaat tinggi adalah temu kuning. Bahan munuman segar ini, telah dikenal luas dan salah satunya telah diproduksi dalam bentuk cincangan tipis.  Berada di Gang Anggrek Rt:9 Rw:4 timur kantor POS Kayen Kec. Kayen, Kab. Pati-Jateng, merupakan tempat peramuan dan peracikan aneka olahan tanaman jamu tradisional diproduksi. Kegunaan Temu Lawak sendiri, ialah sebagai minuman segar penghangat tubuh, penahan sakit maag, penahan lever, bancar ASI (Air Susu Ibu) bagi yang menyusui, bancar darah (Datang Bulan). Di rumah produksi jamu tradisional milik Bu Djais dan Bu Lasmi ini, pengemasan dalam bentuk serutan dan dikeringkan dengan bantuan sinar Matahari alami.
Cara penyajiannya ilaha diambil sebanyak satu sendok makan, kemudian dikasih air panas untuk membuka por-pori rimpang temu, sehingga sari-sari/sel umbu rimpang temu dapat luntur dan larut dalam air. Setelah agak dingin dan hangat, ditambahkan gula, boleh gula putih atau juga gula merah tergantung selera. Ada juga, yang cara penyajiannya dibuat pekat dan ditambahkan madu. Bagi masyarakat sekitar Ds. Kayen-Pati, keberadaan Rumah Usaha pembuatan jamu ini sangat bermanfaat dan berperan besar dalam hal kesehatan. Tidak hanya temu lawak, beraneka macan obat-obatan tradisional seperti kunir putih bubuk, kunis bubuk, temu bubuk, dll. juga diproduksi. Baik dalam bentuk bubuk halus, kering matahari, serutan serta racikan semua lengkap dan cocok untuk tempat rujukan obat. Konsumennya bahkan ada yang berasal dari luar daerah, namun kurangnya promosi dan publikasi belum mampu membombingkan obat-obatan yang bermanfaat ini ke medan pasar moderen. Harga yang ditawarkan untuk produk kering rimpabf temu lawak cukup terjangkau bagi masyarakat, sebesar Rp. 2.500,-  (ketika tulisan ini dibuat). Beliau juga membuat Kunir Asem yang dijual di warung-warung sekitar, dan eminatnya juga cukup banyak.
Di kediaman bu Djaiz sendiri, beraneka jenis tanaman obat tertanam membuktikan kesungguhan beliau dalam menggeluti dunia perjamuan. Walaupun sudah sepuh (indomesia: tua), beliat tetap sehat dan suka ercerita panjang lebar mengenai sejarah berddirinya perusahaan jamu dengan nama Jamu JITU ini. Berdirinya peroduksi jamu ini, beliau dibantu Mbak Painah (tetangga) yang mengelola produksi. Hampir setiap hari kegiatan produksi berlangsung. Lokasi yang bertepatan dengan lokasi Mushola Al-Huda Dk. Kranggak Kayen dan TK ABA ini, menambah kepopulerannya di kalangan masyarakat. Selain memiliki tempat pengolahan jamu, Bu Djaiz juga membangun TK Dan Mushola didepan Rumahnya.

Tidak ada komentar: