Kamis, 20 Juni 2013

Mushola Al Muhajirin Kayen Pati


Pesta Silaturahmi, Al Muhajirin-Ikat Ukhuwah
Dengan Ilmu, Hidup Tentram Bersaudara

Kegiatan Qotmil Qur'an di rumah sahabat Herdhi Susanto
suasana adek-adek santri mushola Al Muhajirin lagi belajar memahami gambar, dipandu oleh kakaknya yang lebih besar dan berpengalaman.
 Foto Mushola Al-Muhajirin Kayen-Pati dari depan

Kranggan Kayen-Pati/Jateng. (15/3/13) bukan santriwan Al-Muhajirin sejati, jika pada saat khitannya dan posisinya sebagai santri, namun tidak mengundang dan merayakan kebahagiaan-nya bersama teman-teman seperjuangan. Salah satu agenda rutin kegiatan yang dilakukan para santri dalam hal ini adalah Kotmil Qur’an, dan pada kesempatan kali ini bertempat di rumah bapak Sumadi Dk kranggan Ds. Kayen, atas undangan dalam rangka khitannya ananda Herdhi Susanto, selaku salah satu santri Mushola Al-Muhajirin. Kegiatan ini dibuka oleh Akh. Avid Saputra selaku salah satu senior santriwan yang juga berjabatan sebagai Ustad Cilik Al-Muhajirin pukul 20.00-21.00 WIB. Alhamdulillah acara berjalan dengan khusyuk dan lancar. Dalam acara ini juga hadir pimpinan mushola Al-Muhajirin, Ustad Bambang. Acara kotmil Qur’an seperti ini sudah berlangsung sejak lama dari mulai generasi pertama dan berlanjut sampai sekarang.
Al-Muhajirin sendiri adalah nama sebuah Mushola kecil di Dukuh Kranggan, Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati-Jateng yang cukup dikenal di wilayah Kayen dilengkapi dengan perpustakaan “Bunga Surya” yang letaknya di samping Mushola. Jumlah santri aktif diperkirakan ada 50-an orang, terdiri dari berbagai varian umur muda-mudi. Mulai dari anak-anak dibawah usia sekolah, sampai seumuran mahasiswa ada semua dalam jalinan ukhuwah santri Al-Muhajirin. Sebagian besar santri Al-Muhajirin sekarang berstatus sebagai siswa SD dan SMP, dan yang sebagian kecil lagi sudah beranjak kuliah, dan juga ada yang pertengahan menduduki bangku SMA. Sedangkan alumni jebolan Al-Muhajirin/generasi awal sudah ada yang berkeluarga, membangun usaha dan bekerja masing-masing.  
      Mushola Al-Muhajirin yang awalnya dirintis oleh Ustad Bambang ini, dulunya hanyalah sebuah Mushola kecil yang digunakan sendiri, dan hanya menjalankan kegiatan TPQ di sela waktu Maghrib dan Isya’. Namun lama kelamaan santri yang berdatangan semakin banyak, ingin menimba ilmu kepada beliau. Tak diherankan, karena sejarah beliau dulu juga pernah menjadi Ustad di pondok tempat beliau menuntut ilmu Agama. Sekarang Al-Muhajirin memiliki banyak program kegiatan yang yang telah disiapkan guna memacu keimanan dan menguatkan jiwa supaya tidak lemah dalam menegakkan perintah Allah. Ustad Bambang ini sejak awal dari mulai dirintisnya pembangunan Mushola, telah berjuang dan bertekad kuat untuk menegakkan dakwah di daerah kami (Kayen) walaupun mesti dengan tertatih, pelan tapi pasti dan akhirnya sampai saat ini berhasil mencetak pribadi-pribadi yang fasih membaca Ayat-Ayat Allah. Mushola yang telah dikelola oleh beliau ini telah berubah menjadi lebih lebar dan berlantai dua, dari yang mulanya hanya berukuran sangat kecil. Ini merupakan salah satu ebesaran Allah melalui tangan-tangan donatur hamba Allah.
  Banyak nasihat.- Ust. Bambang senantiasa berpesan kepada santriwan dan santriwati-nya untuk senantiasa berbagi ilmu walaupun hanya satu ayat. Sedangkan sistem belajar BTQ disana, tidak dipatok dengan nilai namun langsung kerja nyata/ pengaplikasian. Setiap Santri yang sudah fasih, maka dianjurkan untuk mengajari BTQ kepada santri lainnya yang lebih junior. Banyak kegiatan yang dilakukan/ diselenggarakan oleh Ust. Bambang, diantaranya tafsir Al-Qur’an, Hafalan Al-Qur’an, Persolatan, dan bimbingan membaca Al-Qur’an setiap hari kecuali hari sabtu (persolatan). 90% santri yang masuk ke Mushola Al-Muhajirin awalnya merupakan seorang yang tak tahu apa-apa mengenai baca tulis Al-Qur’an dan rumahnya berada di lingkungan Mushola. Alhamdulillah, dengan adanya keinginan yang kuat dari Ustad Bambang untuk berdakwah dan menularkan ilmu, sekarang banyak adik-adik kita di sekitar mushola yang pinter baca Al-Qur’an. Semoga mereka tidak hanya pinter melafalkan ayat demi ayatnya, namun juga mampu memahami isi kandungan Al-Qur’an melalui program tafsir Al-Qur’an yang diselenggarakan tiap sore hari tersebut.
  Tegas- setiap kali santri melanggar ketertiban dan bermalas-malasan dalam  melaksanakan perintah Allah berupa salat, atau gaduh saat dilaksanakannya salat berjamaah. Namun hukuman tersebut bukan bermaksud pempeloncoan atau merendahkan, namun lebih kepada pembelajaran, mendidik dan mengarahkan kearah yang lebih baik dan menjekaskan bahwa perbuatan yang dilakukan adalah perbuatan tercela. Salah satu cara paling efektif menggiatkan salat berjamaah di Mushola Al-Muhajirin adalah dengan sistem Absensi dan Sangsi bolos, berupa hukuman berdiri di depan dan menghafal. 
Kompak- Solidaritas adalah tuntutan utama dalam membangun sebuah bangunan ukhuwah yang kokoh. Kepedulian dengan melepaskan ikatan nominal, tidak mengharap gaji/upah, ikhlas dalam brda’wah adalah ciri khas Santriwan Santriwati Al-Muhajirin terkhusus para Ustadnya. Hanya upah dari Allah yang paling mereka harapkan dalam usahanya. Bagi kita para Ustad (guru kecil) pembantu Ust. Bambang, ketika kita mampu mengantarkan mereka yang belum tahu apa-apa mengenai huruf hijaiyah sampai pada taraf kefasihan membaca Al-Qur’an, itu saja cukup menghibur sebagai upahnya. Dengan demikian, keakraban antara sesama keluarga besar Al-Muhajirin terjalin dengan erat.
Sebagian santri mushola Al-Muhajirin juga aktif dalam keorganisasian di sekolahnya. Ini merupakan bukti, bahwa Rumah Allah yang terlihat kecil ini berisi calon bakal pemimpi-peminpin besar dan pengusaha-pengusaha besar, InsyaAllah. Kepadatan agenda di Mushola bukan menjadi penghalang untuk berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di sekolah. Selain berperan aktif di organisasi juga aktif dalam perlombaan. Dari pengalaman masing-masing santri, mereka saling berbagi informasi dan ilmu yang didapatkan dari sekolahnya. Saling memotivasi dalam keterpurukan, selalu dilakukan oleh santri yang satu ke santri yang lain, sehingga kepercayaan diri masing-masing santri bisa meningkat dan dapat berdiri kuat.
Didukung Perpustakaan- Setelah berhasil mendirikan Mushola Al-Muhajirin, kesadaran Ustad Bambang untuk mengangkat pendidikan berangsur menguat, sehingga beliau bertekad bulat untuk  merintis berdirinya perpustakaan Bunga Surya. Mulanya hanya beberapa buku, berasal dari sumbangan para sahabat beliau, hanya sekedar untuk bacaan para santri. Pelan tapi pasti, perpustakaan kecil itu mulai menampakkan taring. Ajang perlombaan perpus senantiasa diikuti untuk menampakkan keseriusan dan konstribusi untuk negeri. Alhamdulillah beberapa kejuaraan berhasil diraih, seprti juara 1 lomba perpus tingkat Kecamatan dan juara 1 lomba perpus tingkat Kabupaten. Dengan prestasi yang telah diraih, sekarang perpustakaan Bunga Surya telah memiliki koleksi judul dan jumlah buku sejumlah ribuan, setelah mendapat sumbangan buku dari berbagai instansi seperti Perpustakaan Kabupaten Pati, Perpustakaan Daerah Jateng, dan juga dari Penerbit surat kabar Kompas. Bahkan jumlah koleksi judul buku-nya mengungguli koleksi judul buku di sebagian perpus SMA-SMA yang ada di daerah Pati
Terkhusus untuk para santri Al-Muhajirin, dapat membaca buku setiap saat dan setiap waktu. Mulai dari ilmu umum sampai khusus, buku sekolah dan buku umun, semua ada. Mulai dari yang biasa sampai yang luar biasa, semuanya ada. Buku-buku tentang budidaya tanaman, burung, hewan ternak ternak sampai pembuatan desain blog dan web juga ada. Santri-santri sendiri, juga tidak melewatkan kesempatan tersebut. Meraka aktif ke perpustakaan setelah selesai mengaji sehabis magrib. Bagi adik-adik yang masih duduk di bangku SD, lebih suka membaca buku komik dan novel, sedangkan yang SMA ke atas lebih tertarik dengan pengetahuan pengelolaan teknologi, dan juga tentang berwirausaha.
Adanya perpustakaan “Bunga Surya” di lingkungan Desa Kayen, ternyata sangat membantu bagi para santri dan juga para siswa di lingkungan Desa Kayen dalam memupuk ilmu dan mempermudah menyelesaikan tugas sekolah. Banyak siswa yang tertarik dan senang berkunjung di sana, baik individu maupun secara berkelompok. Bukti konkritnya terbukti dengan daftar absensi kehadiran pengunjung yang selalu banyak, baik hanya sekedar membaca ataupun meminjam buku. 

Tidak ada komentar: