Kamis, 20 Juni 2013

Berak Kapur atau Pilek Kenari



MITOS PILEK KENARI

Dewasa ini, banyak sekali permasalahan mengenai penyakit yang menyerang berbagai macam burung Kicau. Salah satunya, adalah kenari dengan pileknya yang menjadi momok bagi para peternak. Berdasarkan survai dari 10 orang peternak di daerah berbeda, serta jumlah ternak yang berbeda, ternyata hanya satu peternak yang benar-benar memahami teknik pengobatan pilek pada burung Kenari.
Biasanya, kenari mengalami pilek dikarenakan suhu pancaroba yang tidak menentu. Ketahanan tubuh burung kenari terbilang rawan, walaupun ia juga memiliki keunggulan pada sisi lain dalam segi suara. Bahaya pilek ini, sangat rawan terhadap berak kapur. Berdasarkan pengalaman saya, biasanya kenari yang pilek akan mengalami berak kapur jika pileknya berlarut hingga lebih dari 2 minggu. Ternyata memelihara kenari gampang-gampang susah, setelah pernah 2 kali mengalami kesedihan karena kenari mati akibat berak kapur, sekarang cara dan metode perawatan kenari dapat saya peroleh.
Ketika kenari sudah terlihat malas, maka waspadalah karena ada kemungkinan kenari ini mengalami sedikit gangguan yang akan berakibat fatal. Cegah dengan menggunakan obat pilek Super-N, satu tetes setiap pagi dan sore serta jangan lupa diangin-anginkan supaya udara yang dihirup kenari adalah udara yang sehat. Jangan terlalu mengerodong kenari, karena udara yang ada di dalam bisa jadi pengap dan banyak ditumbuhi bakteri kibar pencemaran bau kotoran. Jangan letakkan gantungan kenari pus sangkar plus burungnya dalam suasana yang agak tertutup, misal kamar. Hal ini sama dengan yang telah disebutkan, bahwa kenari butuh udara segar.
Tingkat kelincahan kenari dipengaruhi bahan pakan. Pakan yang sering digunakan para peternak adalah punggung cumi sebagai mineral dan sisan beryodium bermanfaat untuk pertumbuhan, telur puyuh untuk meningkatkan kesuburan reproduksi namun jangan terlalu sering karena dapat menyebabkan timbunan lemak, sayuran untuk penyegar, biji kenari dan biji-bjian untuk memperkuat paruh, serta buah seperti apel, mentimun, gambas jika dibutuhkan.
Pakan untuk perawatan kenari yang pilek, sebenarnya jangan terlalu mengandung air. Misalnya adalah sayuran dan buah-buahan. Kalau bisa, pemberian pakan ini selama burung pilek cukup sehari saja dalam seminggu. Selebihnya cukup dikasi makan biji kenari, miled, jwawut dan asinan cumi. Pemberian obar tetes (Super-N) baiknya adalah pagi, siang dan sore masing-masing satu tetes langsung dimasukkan mulut burung.
Kedaan ketika sembuh adalah dapat diyakini ketika sudah 2 minggu setelah pendugaan kesembuhan. Penyakit pilek ini tidak lantas sembuh begitu saja, namun ada fase-fasenya tersendiri. Jika burung yang pilek kemudian dikasi obat dan sembuh lantas tidak diberi obat lagi, maka satu atau dua hari berikutnya pilek kembali lagi menyerang. Saran saya, lebih baik tetap dilakukan pengobatan dengan porsi yang kurang. Misal ketika sakit adalah satu tetes sebanyak tiga kali sehari, maka saat kelihatan sembuh diubah menjadi dua, lalu satu tetes cukup. Setelah dua inggu, maka sudah dapat dipastikan burung ini benar-benar sebuh.
Untuk melatih suaranya keluar lagi (jika jantan) akibat vakum kicau selama sakit, maka pisahkan burung itu dari koloninya, letakkan di tempat yang agak dekat, yang penting burung itu dapat mendengar suara kenari yang lain. Mengapa hal ini harus dilakukan? Karena jika tidak maka burung ini akan males berkicau. Walaupun suara sudah agak lantang, tapi jika mau dikawinkan lagi, alangkah baiknya jika ditunggu hingga satu bulan dahulu. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan mental si jago kicau untuk memikat pasangannya. Kemudian, minuman juga berpengaruh. Burung yang suka minum banyak, biasanya suaranya lebih rutin dan melengking. Sehingga kebersihan air harus tetap dijaga, minimal setiap dua hari sekali harus sudah diganti dengan air yang lain. Sebaiknya, memakai air jernih yang bebas kapur dan bakteri, misalnya air galon isi ulang.

Tidak ada komentar: