Selasa, 13 Agustus 2013

Jurnalistik dan Kesuksesan Mempengaruhi Publik

Jurnalistik adalah bidang yang posisinya sangat penting dalam mendukung kelancaran dan kesuksesan mempengaruhi pembaca/publik. Media, merupakan pedagang ulung dan pelayan super loyal dan sangat memikat.
Berdasarkan survei lingkungan sekitar kampus, dari berapa orang yang pegang smartpone, kemudian target dari rata-rata mahasiswa itu apa?, kebiasaannya apa?, nah.. dengan mengetahui itu semua kita dapat mengetahui apa yang ia mampu. buat aplikasi blog, yang mudah dibuka.
Buatlah media kecil-kecilan, karena media itu tidak haram. Allah memberi sesuatu dari banyak jalan. Sisial media memang dari barat, tapi kitayang memanfaatkan. Pamflet, buletin itu harus kita minimalisir, serta jadikan media itu berada di genggaman kita.
Media biasanya digunakan untuk propaganda,

Minggu, 11 Agustus 2013

Terpasung di tengah tekanan Batin

Hati, merupakan pusat sumber panas dan kehangatan tubuh, yang menjadi pusat pencitraan dan mencerminkan penampilan kondisi dan keadaan raga sekaligus suasana hati. Hati yang tenang dan damai akan mencerminkan keadaan damai si-empunya. Hati yang sedih akan menampilkan kondisi tubuh yang lesu, tanpa gairah, males dan penuh masalah. Rasa emosi, karakter raut wajah marah juga menandakan bahwa hati itu sedang berada dalam kondisi panas. Semua ekspresi diri kita itu bersumber dari perasaan yang terpendam di dalam hati, yang menjadi driver dalam menentukan tingkat antusiasme seseorang dalam beraktifitas dan keaktifannya sehari-hari.

Seseorang yang hatinya normal tidak memiliki masalah serta berada dalam kondiri yang normal pula, maka ia akan mampu mengekspresikan suasana hatinya dengan penuh totalitas, dan riang hati. Walaupun sebenarnya keadaan luar tubuhnya tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak mendukung sesuai harapan, asal ia mampu mengkondisikan perasaan hatinya dengan penuh syukur, maka hal itu tidak akan menjadi masalah berarti yang akan menyurutkan semangatnya, serta hal ini tak dapat pula memutus semangatnya untuk terus menjadi pribadi yang berakhlak dan berpemahaman ilmu baik.

Hati yang tenang namun penuh dengan tekanan, akan senantiasa merasa was-was dimanapun tempatnya walaupun sebenarnya didalam hati dan pikiran sebenarnya bukan menjadi masalah berarti. Orang yang diliputi rasa was-was, akan terjerembab dalam sebuah posisi stagnan yang merugikan dimana ia tak mampu mengekspresikan apa yang menjadi keinginannya. Hati yang was-was ini diakibatkan doktrinasi perasaan oleh orang lain supaya apa yang ia rasakan sesuai apa yang ia rasakan dan tekanan batin yang diterapkan dengan taruahan ancaman delima yang saling mengikat dengan banyak dibayang-bayangi kegagalan dalam suatu hal (jawa: nyandung nyrimpet). Atau hal ini dapat diartikan bahwa jika apa yang ia rasakan kita laksanakan, jurtru kita akan terjatuh. Namun jika tidak kita ikuti hal itu, justru kita ditarik-tarik dan diganggu-ganggu. hal inilah yang menjami maksud dari tekanan batin yang sangat sulit untuk di atasi, sebagai sebuah pilihan yang saling memberatkan dan mempengaruhi.

Pikiran yang diikat dengan tekanan-tekanan batin akan terpasung dan sulit untuk berkembang menjadi sebuah kesuksesan besar. Salah satu cara untuk terlepas dari itu semua adalah dengan cara melepaskan semua ikatannya, dengan resiko harus mampu mandiri dalam segala hal, baik dari segi pemikiran maupun dari segi pemenuhan kebutuhan. Jika ingin terlepas dari kekangan, maka putuskan ikatannya. Mungkin itu filosofi yang dapat kita petik, ketika melihat seekor kambing yang tetekan dengan perasaan kepanasan karena digembalakan pemiliknya dengan cara diikat. Jika si kambing ini nurut maka diikat dan merasakan kepanasan, namun jika lepas akan dikejar-kejar dan tidak merasakan kenyamanan.

Banyak sekali pemikiran-pemikiran jenius dan bernilai menguntungkan namun kesannya main-main. Misalnya kegiatan menulis, membaca, dll.. namun bagi masyarakat awam, hal seperti in dianggap sebagai membuang-buang waktu dan sia-sia. Masyarakat desa contohnya, lebih menekankan keluarganya untuk bekerja dengan fisik ketimbang dengan otak, namun ketika melihat kesuksesan orang lain suka mengirikan denggan cara picik dan daras yang dangkal serta konyol. Misalnya, mereka berkata "kalau mereka ya enak, tinggal duduk tiap bulan gajian... lain dengan kita kalau gak kerja tiap hari akan kelaparan" inilah yang biasa diutarakan tetua-tetua di pedesaan terhadap anak-anaknya, walaupun padahal kebenarannya hal ini tidak didapatkan dari membalik telapak tangan saja, tapi otaklah yang bekerja diiringi semangat perjuangan yang tinggi dalam mewujudkan cita-cita.

Terkadang pemikiran dan pemahaman orang tua yang masih dangkal suka membatasi pola pikir kita yang lebih baik dan efisien, disebabkan tingkat kekuasaan dan hak otoriter yang dimiliki dan menganggap kita lebih dangkal ilmunya ketimbang mereka. Orang yang memiliki ilmu dan pemahaman, akan menilai sesuatu dari segi manfaat, kenyataan dan bukti/hasil yang akurat. Sedangkan orang yang dangkal pemikirannya akan mudah didoktrinasi untuk mempercayai apa yang diterimanya dari orang yang tingkatannya lebih tua atau memegang kekuasaan di atasnya. Akibatnya kepercayaan yang dianut bukan berasal dari pemahanan dan bukti, namun lebih kepada keumuman yang berlaku di masyarakat akibat contoh yang ditularkan para penguasa yang memiliki jabatan di atas rata-rata masyarakat.

Tekanan batin yang berkepanjangan jika tidak dilepas dapat menimbulkan dampak dalam bentuk stres dan ke-vakuman munculnya ide, atau dapat juga terhalang dari kemampuan berpikiran jernih. Walaupun sebenarnya kemungkinan berkembang itu ada, namun ketika tekanan batin yang menghalangi itu semua hadir pada diri kita, maka dampaknya adalah kebodohan diri dan kematian pemaksimalan kerja otak dalam pengembangan potensi diri. Jangan biarkan diri ini terpasung oleh tekanan batin, karena sangat merugikan diri sendiri dan masa depan kita. Biarkan sel sarat ini membentuk ikatan-ikatan sinapsis yang saling berikatan erat dan saling menguatkan, sehingga setiap permasalahan yang kita terima dapat kita selesaikan dengan baik.

Sabtu, 10 Agustus 2013

DAKWAH "Delima antara Kebutuhan dan Kewajiban"

Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim terhadap saudara-saudara yang lainnya baik sesama muslim atau-pun non muslim. Dakwah, yang notabene adalah sebuah kewajian setiap Muslim ini, ternyata tak sembarangan orang dapat mengembannya. Hanya orang-orang baiklah "PILIHAN" yang mampu untuk mengemban amanah ini. Selain itu, ahli dakwah juga merupakan manusia-manusia pilihan dengan ilmu yang baik dan pemahaman yang matang sehingga tidak memberikan ilmu yang menyesatkan. Selain itu, seorang Ahli dakwah juga hendaknya memiliki mental untuk berani menyalahkan, serta mampu memberikan solusi. Berani menyalahkan kemunkaran dan memberikan cahaya kebenaran yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunah.
  1. Dakwah adalah TUGAS (Qs. Ali-Imran: 104)
  2. Dakwah dilakukan oleh Muslim yang baik (Qs. Ali-Imran: 110)
  3. Dakwah bermodalkan Ilmu dan Pemahaman (Qs. An-Nahl: 125)
  4. Dakwah adalah Membenarkan kesalahan (HR. Muslim)
Dakwah sebagai tugas setiap Muslim secara berjama'ah, telah dijelaskan oleh Allah melalui firmannya:
"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung". QS. Ali-Imran:104

Bukti bahwa dakwah hanya dapat disampaikan oleh orang-orang yang baik, dijelaskan oleh Allah melalui firmannya:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentulah ia lebih baik bagi mereka, diantara mereka yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang tang fasik". QS. Ali-Imran: 110

Juru Dakwah adalah manusia pilihan yang harus memiliki Ilmu dan Pemahaman, mampu memberikan ilmu melalui lisan dan memberi contoh melalui tindakan, Sebagaimana difirmankan Allah:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk". Qs.An-Nahl:125




Da'i adalah pembela kebenaran sesuai dengan kemampuan maksimal yang dimiliki, sebagaiman Sabda Rasulullah SAW:
"Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Jika dengan tangannya tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya. Dan jika dengan lisannya tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya dan ini adalah selemah-lemah iman". HR.Muslim


Ketika dakwah dan petuah baik kita tak mendapat tanggapan, maka serahkanlah semuanya kepada Allah dan bersabarlah, jangan bersedih hati. Sebagaimana pesan dan ketetapan yang telah difirmankan oleh Allah SWT:
"Barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya". An-Nisa:143

Jazakumullah Khairan Katsir.. Semoga Bermanfaat

Penyebab Sering Buang Angin "Kentut"

     Kawan-kawan, mohon maaf atas pembahasan dengan tema yang kurang baik ini. Namun hal ini penting untuk dikaji, supaya kita dapat mengkondisikan tubuh supaya tidak makan asal-asalan yang bisa berakibat buruk bagi kita dan penampilan kita juga, tentunya.
     Buang angin merupakan hal yang penting, harus ada dan sangat bermanfaat. Sebelumnya, mengapa bisa terjadi gas di dalam tubuh/perut? hal ini adalah karena adanya vermentasi di dalam perut. Gas itu sendiri diakibatkan dan disebabkan oleh asupan karbohidrat yang berlebih. Karbohidrat merupakan polimer dari glukosa "bahan utama glikolisisvermentasi". Ketika bahan makanan yang kita makan sampai di lambung, maka akan terjadi proses fermentasi dan pembentukan energi.
     Jajanan berkarbohidrat yang manis, merupakan salah satu makanan yang menyebabkan seseorang sering kentut/buang angin. Hal ini karena proses Fermentasi yang terjadi terlalu banyak dan gas yang dihasilkan tersebut tersimpan di dalam tubuh. Ketika gas yang tersimpan sudah maksimal namun masih diproduksi terus-menerus, maka akan terjadi hal demikian. Selain itu, perut juga akan terasa seperti kembung dan agak sakit..
     Hal yang harus kita lakukan supaya hal ini dapat diminimalisir adalah dengan mengurangi makanan yang berkarbohidrat, terlebih yang manis-manis supaya tidak berlebihan. Misalnya: Wafer, Gulali, Roti, dll dsb. Atau dapat juga dengan banyak minum air putih setelah memakan makanan tersebut tadi, supaya makanan yang kita makan dapat segera larut dan tercerna semuanya. Air juga mampu mendorong angin-angin yang ada di perut untuk terdorong keluar.
     Berbeda halnya dengan sendawa "Glegek'en: bahasa jawa", yang diakibatkan karena ketika kita makan ada angin yg ikut masuk, hal ini bukan karena jenis makanan yg kita makan. Misalnya, kita makan  kemudian ditelan, kemudian kita membuka mulut dan ada rungga yg terbuka dilanjutkan kita memasukkan makanan lagi, dan tertutuplah rongga itu sedangkan diantara makanan yg baru masuk dengan lambung ada rongga angin. setelah kita kenya, maka akan terjadi sendawa, karena angin yang masuk terdorong keluar oleh massa makanan. Jika sendawa telah usai, tubuh merasa lega dan rasa kenyang beragsur berkurang.