Pesta
Silaturahmi, Al Muhajirin-Ikat Ukhuwah
Dengan Ilmu, Hidup Tentram Bersaudara
Dengan Ilmu, Hidup Tentram Bersaudara
Kegiatan Qotmil Qur'an di rumah sahabat Herdhi Susanto
suasana adek-adek santri mushola Al Muhajirin lagi belajar memahami gambar, dipandu oleh kakaknya yang lebih besar dan berpengalaman.
Foto Mushola Al-Muhajirin Kayen-Pati dari depan
Kranggan
Kayen-Pati/Jateng. (15/3/13) bukan santriwan Al-Muhajirin sejati, jika pada saat
khitannya dan posisinya sebagai santri, namun tidak mengundang dan merayakan kebahagiaan-nya
bersama teman-teman seperjuangan. Salah satu agenda rutin kegiatan yang
dilakukan para santri dalam hal ini adalah Kotmil Qur’an, dan pada kesempatan
kali ini bertempat di rumah bapak Sumadi Dk kranggan Ds. Kayen, atas undangan
dalam rangka khitannya ananda Herdhi Susanto, selaku salah satu santri Mushola
Al-Muhajirin. Kegiatan ini dibuka oleh Akh. Avid Saputra selaku salah satu
senior santriwan yang juga berjabatan sebagai Ustad Cilik Al-Muhajirin pukul
20.00-21.00 WIB. Alhamdulillah acara berjalan dengan khusyuk dan lancar. Dalam
acara ini juga hadir pimpinan mushola Al-Muhajirin, Ustad Bambang. Acara kotmil
Qur’an seperti ini sudah berlangsung sejak lama dari mulai generasi pertama dan
berlanjut sampai sekarang.
Al-Muhajirin
sendiri adalah nama sebuah Mushola kecil di Dukuh Kranggan, Desa Kayen,
Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati-Jateng yang cukup dikenal di wilayah Kayen
dilengkapi dengan perpustakaan “Bunga Surya” yang letaknya di samping Mushola.
Jumlah santri aktif diperkirakan ada 50-an orang, terdiri dari berbagai varian
umur muda-mudi. Mulai dari anak-anak dibawah usia sekolah, sampai seumuran mahasiswa
ada semua dalam jalinan ukhuwah santri Al-Muhajirin. Sebagian besar santri Al-Muhajirin
sekarang berstatus sebagai siswa SD dan SMP, dan yang sebagian kecil lagi sudah
beranjak kuliah, dan juga ada yang pertengahan menduduki bangku SMA. Sedangkan alumni
jebolan Al-Muhajirin/generasi awal sudah ada yang berkeluarga, membangun usaha
dan bekerja masing-masing.
Mushola
Al-Muhajirin yang awalnya dirintis oleh Ustad Bambang ini, dulunya hanyalah sebuah
Mushola kecil yang digunakan sendiri, dan hanya menjalankan kegiatan TPQ di
sela waktu Maghrib dan Isya’. Namun lama kelamaan santri yang berdatangan
semakin banyak, ingin menimba ilmu kepada beliau. Tak diherankan, karena
sejarah beliau dulu juga pernah menjadi Ustad di pondok tempat beliau menuntut
ilmu Agama. Sekarang Al-Muhajirin memiliki banyak program kegiatan yang yang
telah disiapkan guna memacu keimanan dan menguatkan jiwa supaya tidak lemah dalam
menegakkan perintah Allah. Ustad Bambang ini sejak awal dari mulai dirintisnya
pembangunan Mushola, telah berjuang dan bertekad kuat untuk menegakkan dakwah
di daerah kami (Kayen) walaupun mesti dengan tertatih, pelan tapi pasti dan
akhirnya sampai saat ini berhasil mencetak pribadi-pribadi yang fasih membaca
Ayat-Ayat Allah. Mushola yang telah dikelola oleh beliau ini telah berubah menjadi
lebih lebar dan berlantai dua, dari yang mulanya hanya berukuran sangat kecil.
Ini merupakan salah satu ebesaran Allah melalui tangan-tangan donatur hamba
Allah.
Banyak nasihat.- Ust. Bambang
senantiasa berpesan kepada santriwan dan santriwati-nya untuk senantiasa
berbagi ilmu walaupun hanya satu ayat. Sedangkan sistem belajar BTQ disana,
tidak dipatok dengan nilai namun langsung kerja nyata/ pengaplikasian. Setiap
Santri yang sudah fasih, maka dianjurkan untuk mengajari BTQ kepada santri
lainnya yang lebih junior. Banyak kegiatan yang dilakukan/ diselenggarakan oleh
Ust. Bambang, diantaranya tafsir Al-Qur’an, Hafalan Al-Qur’an, Persolatan, dan
bimbingan membaca Al-Qur’an setiap hari kecuali hari sabtu (persolatan). 90%
santri yang masuk ke Mushola Al-Muhajirin awalnya merupakan seorang yang tak
tahu apa-apa mengenai baca tulis Al-Qur’an dan rumahnya berada di lingkungan
Mushola. Alhamdulillah, dengan adanya keinginan yang kuat dari Ustad Bambang
untuk berdakwah dan menularkan ilmu, sekarang banyak adik-adik kita di sekitar
mushola yang pinter baca Al-Qur’an. Semoga mereka tidak hanya pinter melafalkan
ayat demi ayatnya, namun juga mampu memahami isi kandungan Al-Qur’an melalui
program tafsir Al-Qur’an yang diselenggarakan tiap sore hari tersebut.
Tegas- setiap kali santri melanggar ketertiban dan bermalas-malasan
dalam melaksanakan perintah Allah berupa
salat, atau gaduh saat dilaksanakannya salat berjamaah. Namun hukuman tersebut
bukan bermaksud pempeloncoan atau merendahkan, namun lebih kepada pembelajaran,
mendidik dan mengarahkan kearah yang lebih baik dan menjekaskan bahwa perbuatan
yang dilakukan adalah perbuatan tercela. Salah satu cara paling efektif
menggiatkan salat berjamaah di Mushola Al-Muhajirin adalah dengan sistem
Absensi dan Sangsi bolos, berupa hukuman berdiri di depan dan menghafal.
Kompak- Solidaritas adalah
tuntutan utama dalam membangun sebuah bangunan ukhuwah yang kokoh. Kepedulian
dengan melepaskan ikatan nominal, tidak mengharap gaji/upah, ikhlas dalam
brda’wah adalah ciri khas Santriwan Santriwati Al-Muhajirin terkhusus para
Ustadnya. Hanya upah dari Allah yang paling mereka harapkan dalam usahanya.
Bagi kita para Ustad (guru kecil) pembantu Ust. Bambang, ketika kita mampu
mengantarkan mereka yang belum tahu apa-apa mengenai huruf hijaiyah sampai pada
taraf kefasihan membaca Al-Qur’an, itu saja cukup menghibur sebagai upahnya. Dengan
demikian, keakraban antara sesama keluarga besar Al-Muhajirin terjalin dengan
erat.
Sebagian
santri mushola Al-Muhajirin juga aktif dalam keorganisasian di sekolahnya. Ini
merupakan bukti, bahwa Rumah Allah yang terlihat kecil ini berisi calon bakal
pemimpi-peminpin besar dan pengusaha-pengusaha besar, InsyaAllah. Kepadatan
agenda di Mushola bukan menjadi penghalang untuk berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan di sekolah. Selain berperan aktif di organisasi juga aktif
dalam perlombaan. Dari pengalaman masing-masing santri, mereka saling berbagi
informasi dan ilmu yang didapatkan dari sekolahnya. Saling memotivasi dalam
keterpurukan, selalu dilakukan oleh santri yang satu ke santri yang lain,
sehingga kepercayaan diri masing-masing santri bisa meningkat dan dapat berdiri
kuat.
Didukung Perpustakaan- Setelah berhasil mendirikan Mushola Al-Muhajirin, kesadaran Ustad
Bambang untuk mengangkat pendidikan berangsur menguat, sehingga beliau bertekad
bulat untuk merintis berdirinya
perpustakaan Bunga Surya. Mulanya hanya beberapa buku, berasal dari sumbangan
para sahabat beliau, hanya sekedar untuk bacaan para santri. Pelan tapi pasti,
perpustakaan kecil itu mulai menampakkan taring. Ajang perlombaan perpus
senantiasa diikuti untuk menampakkan keseriusan dan konstribusi untuk negeri.
Alhamdulillah beberapa kejuaraan berhasil diraih, seprti juara 1 lomba perpus
tingkat Kecamatan dan juara 1 lomba perpus tingkat Kabupaten. Dengan prestasi
yang telah diraih, sekarang perpustakaan Bunga Surya telah memiliki koleksi judul
dan jumlah buku sejumlah ribuan, setelah mendapat sumbangan buku dari berbagai
instansi seperti Perpustakaan Kabupaten Pati, Perpustakaan Daerah Jateng, dan
juga dari Penerbit surat kabar Kompas. Bahkan jumlah koleksi judul buku-nya
mengungguli koleksi judul buku di sebagian perpus SMA-SMA yang ada di daerah
Pati
Terkhusus
untuk para santri Al-Muhajirin, dapat membaca buku setiap saat dan setiap
waktu. Mulai dari ilmu umum sampai khusus, buku sekolah dan buku umun, semua
ada. Mulai dari yang biasa sampai yang luar biasa, semuanya ada. Buku-buku
tentang budidaya tanaman, burung, hewan ternak ternak sampai pembuatan desain
blog dan web juga ada. Santri-santri sendiri, juga tidak melewatkan kesempatan
tersebut. Meraka aktif ke perpustakaan setelah selesai mengaji sehabis magrib.
Bagi adik-adik yang masih duduk di bangku SD, lebih suka membaca buku komik dan
novel, sedangkan yang SMA ke atas lebih tertarik dengan pengetahuan pengelolaan
teknologi, dan juga tentang berwirausaha.
Adanya
perpustakaan “Bunga Surya” di lingkungan Desa Kayen, ternyata sangat membantu
bagi para santri dan juga para siswa di lingkungan Desa Kayen dalam memupuk
ilmu dan mempermudah menyelesaikan tugas sekolah. Banyak siswa yang tertarik dan
senang berkunjung di sana, baik individu maupun secara berkelompok. Bukti
konkritnya terbukti dengan daftar absensi kehadiran pengunjung yang selalu
banyak, baik hanya sekedar membaca ataupun meminjam buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar