MITOS PILEK KENARI
Dewasa ini,
banyak sekali permasalahan mengenai penyakit yang menyerang berbagai macam
burung Kicau. Salah satunya, adalah kenari dengan pileknya yang menjadi momok
bagi para peternak. Berdasarkan survai dari 10 orang peternak di daerah berbeda,
serta jumlah ternak yang berbeda, ternyata hanya satu peternak yang benar-benar
memahami teknik pengobatan pilek pada burung Kenari.
Biasanya,
kenari mengalami pilek dikarenakan suhu pancaroba yang tidak menentu. Ketahanan
tubuh burung kenari terbilang rawan, walaupun ia juga memiliki keunggulan pada
sisi lain dalam segi suara. Bahaya pilek ini, sangat rawan terhadap berak
kapur. Berdasarkan pengalaman saya, biasanya kenari yang pilek akan mengalami
berak kapur jika pileknya berlarut hingga lebih dari 2 minggu. Ternyata memelihara
kenari gampang-gampang susah, setelah pernah 2 kali mengalami kesedihan karena
kenari mati akibat berak kapur, sekarang cara dan metode perawatan kenari dapat
saya peroleh.
Ketika kenari
sudah terlihat malas, maka waspadalah karena ada kemungkinan kenari ini
mengalami sedikit gangguan yang akan berakibat fatal. Cegah dengan menggunakan
obat pilek Super-N, satu tetes setiap pagi dan sore serta jangan lupa
diangin-anginkan supaya udara yang dihirup kenari adalah udara yang sehat.
Jangan terlalu mengerodong kenari, karena udara yang ada di dalam bisa jadi
pengap dan banyak ditumbuhi bakteri kibar pencemaran bau kotoran. Jangan letakkan
gantungan kenari pus sangkar plus burungnya dalam suasana yang agak tertutup,
misal kamar. Hal ini sama dengan yang telah disebutkan, bahwa kenari butuh
udara segar.
Tingkat
kelincahan kenari dipengaruhi bahan pakan. Pakan yang sering digunakan para
peternak adalah punggung cumi sebagai mineral dan sisan beryodium bermanfaat
untuk pertumbuhan, telur puyuh untuk meningkatkan kesuburan reproduksi namun
jangan terlalu sering karena dapat menyebabkan timbunan lemak, sayuran untuk
penyegar, biji kenari dan biji-bjian untuk memperkuat paruh, serta buah seperti
apel, mentimun, gambas jika dibutuhkan.
Pakan untuk
perawatan kenari yang pilek, sebenarnya jangan terlalu mengandung air. Misalnya
adalah sayuran dan buah-buahan. Kalau bisa, pemberian pakan ini selama burung
pilek cukup sehari saja dalam seminggu. Selebihnya cukup dikasi makan biji
kenari, miled, jwawut dan asinan cumi. Pemberian obar tetes (Super-N) baiknya
adalah pagi, siang dan sore masing-masing satu tetes langsung dimasukkan mulut
burung.
Kedaan ketika
sembuh adalah dapat diyakini ketika sudah 2 minggu setelah pendugaan kesembuhan.
Penyakit pilek ini tidak lantas sembuh begitu saja, namun ada fase-fasenya
tersendiri. Jika burung yang pilek kemudian dikasi obat dan sembuh lantas tidak
diberi obat lagi, maka satu atau dua hari berikutnya pilek kembali lagi
menyerang. Saran saya, lebih baik tetap dilakukan pengobatan dengan porsi yang
kurang. Misal ketika sakit adalah satu tetes sebanyak tiga kali sehari, maka
saat kelihatan sembuh diubah menjadi dua, lalu satu tetes cukup. Setelah dua
inggu, maka sudah dapat dipastikan burung ini benar-benar sebuh.
Untuk melatih suaranya
keluar lagi (jika jantan) akibat vakum kicau selama sakit, maka pisahkan burung
itu dari koloninya, letakkan di tempat yang agak dekat, yang penting burung itu
dapat mendengar suara kenari yang lain. Mengapa hal ini harus dilakukan? Karena
jika tidak maka burung ini akan males berkicau. Walaupun suara sudah agak
lantang, tapi jika mau dikawinkan lagi, alangkah baiknya jika ditunggu hingga
satu bulan dahulu. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan mental si jago kicau
untuk memikat pasangannya. Kemudian, minuman juga berpengaruh. Burung yang suka
minum banyak, biasanya suaranya lebih rutin dan melengking. Sehingga kebersihan
air harus tetap dijaga, minimal setiap dua hari sekali harus sudah diganti
dengan air yang lain. Sebaiknya, memakai air jernih yang bebas kapur dan
bakteri, misalnya air galon isi ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar