LKMM Dasar berlangsung di Wisma Langen Wedharsih
Istirahat Siang
Sebuah
organisasi sangat penting peranannya dalam menopang keterampilan berpendapat,
berargumen, bersosialisasi, bermasyarakat dan menyampaikan pikiran dan
menampilkan keberanian. Fakultas Peternakan dan Pertanian, sebagai salah satu
Fakultas dari Universitas Diponegoro ikut berperan aktif dalam memberikan wadah
pelatihan ini. Salah satunya, merupakan kegiatan Latihan Ketrampilan Manajemen
Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM Dasar 2013). Kegiatan ini, di jalankan dan
dirancang sepenuhnya oleh BEM Fakultas dan membuahkan kesepakatan
pelaksanaannya di Wisma Langen Wedarsih yang berlokasi di Desa Lerep, Kecamatan
Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Di
tempat yang asri, sejuk, nyaman dan tenang ini, acara LKMM Dasar Fakultas
Peternakan dan Pertanian dapat berjalan lancar pada hari Jum’at-Minggu/ 21-23
Juni 2013. Pemberangkatannya pada pukul 14.00 dari PKM FPP, menggunakan
angkutan umum yang telah disediakan. Pada acara LKMM Dasar ini, pesertanya
sebanyak 61 peserta yang diantaranya terdapat juga mahasiswa dari Fakultas di
luar FPP. Peserta yang berasal dari luar FPP, mengaku bahwa tidak dapat mengikuti
LKMM Dasar di Fakultasnya karena terbentur dengan tugas-tugas dan kegiatan di
dalam Fakultas.
Perjalanan
berlangsung lancar, namun sedikit menegangkan ketika hampir sampai di lokasi.
Kondisi jalan yang curam dan si tepinya ada jurang, tak ayal membuat peserta
LKMM Dasar merasa agak tegang dan kawatir. Bahkan, pak sopir bus sedikit emosi
juga, karena dari mahasiswa yang menunjukkan jalan, bersikap agak plin-plan
memberikan arahan. “Jangan maen-maen lho mas, kondisi gawat gini bisa habis semua
satu bis..!!” itulah ekspresi pak sopir yang tegang karena kondisi jalan
tanjakan sekitar 40 derajat, ada pertigaan dan menanyakan arah. Awalnya bilang
ke kanan, tapi langsung bilang ke kiri. Merupakan hal wajar, manakala sang
sopir harus bertindak dan bersikap tegas manakala kondisi dawat.
Sampai
di lokasi, Panitia dari Jajaran BEM FPP mengarahkan mahasiswa ke kamar
masing-masing, memberikan waktu skitar 30 menit untuk cek in dan untuk salat,
sampai pukul 15.00 WIB. Kamar yang dipersiapkan cukup nyaman dan enak, per
orang mendapatkan jatah bagian 1 tempat tidur. Pada tiap kamar, terdapat 1
kamar mandi dalam dan tiap kamar terdapat 6 tempat tidur, 2 meja, 1 kursi dan 1
almari besar. Waktu menunjukkan pukul 3.15 WIB, semua peserta menuju ke Aula
WLW untuk segera melakukan upacara pembukaan. Pada kesempatan ini, mas Aji
selaku Ketua BEM belum dapat menghadiri acara pembukaan, sehingga acara
pembukaan diwakili oleh mbak Clara selaku wakil Ketua BEM.
Acara
pembukaan berlangsung tertib, diawali dengan perkenalan panitia, penjelasan
tata tertib dan kontrak belajar. Setiap peserta LKMM Dasar wajib memiliki ice
breaking yang ditampilkan saat acara, dan hal ini diterapkan pada tahap
perkenalan / pembukaan ini. Merupakan hal yang istimewa bagi peserta LKMM Dasar
karena dapat mengikuti acara ini dengan baik. Setiap peserta wajib membawa
cocard dan ID Card sesuai ketentuan panitia, pakaian yang sesuai ketentuan, dan
tepat waktu.
Peserta istirahat siang
Materi
pertama ialah Simulasi Administrasi, Keuangan dan LPJ yang dibawakan oleh pak
Simon selaku Subag Keuangan FPP Undip. menurut penjelasan beliau, alur
pengajuan dan pencairan dana ke Sub. Unit FPP ialah dari awal Proposal
kegiatan, disampaikan ke PD III, kemudian berlanjut ke PD II dan subag
Kemahasiswaan, lalu ke Subag Keuangan, jika sudah disetujui lalu Subag. UMPA
dan ke BPP (SPJ) untuk pencairan dana. Menurut beliau, Subag Keuangan FPP Undip
sangat terbuka terhadap konsultasi dengan mahasiswa. Beliau menyarankan, kalau
penyusunan SPJ sebaiknya di diskusikan dengan BAK FPP dahulu, supaya formatnya
benar dan mudah diproses. BAK selalu ada waktu luang bagi mahasiswa yang mau
berkonsultasi. Beliau menambahkan, bahwa selama ini pemberian bantuan dana
disesuaikan berdasarkan dana yang diajukan dalam SPJ, tidak ada pemotongan
dana. Jika dibandingkan dengan sistem BAK dari Fakultas lain, sistemnya hampir
sama namun tetap ada perbedaan.
Berlatih
manajemen sangat penting, dan pengelolaan kegiatan tidak perlu muluk-muluk.
Tidak semua fakultas sama dalam hal alur keuangan, karena standar keuangan
fakultas juga berbeda. Setiap kegiatan sudah sepantasnya diperjelas dengan
adanya fokus, gagasan, sinkronisasi yang kelihatan, kemudian bagaimana
manajemen kegiaatannya, lalu bagaimana hubungan komunikasinya dengan kasubag
keuangan.
Setelah
penjelasan dari BAK, Bpk Bambang Sulis selaku PD III FPP Undip menambahkan,
bahwa besaran dana yang di sodorkan untuk mahasiswa ialah sebesar 5-10 % dari
unit pendapatan. Dalam perannya sebagai Mahasiswa, hindarilah ucapan-ucapan
yang memberikan jarak. Misal, kata birokrasi tidak harus diucapkan tetapi bisa
diganti dengan PD III, atau PD II, atau BAK, dll. kreativitas itu pasti dan
harus diutamakan dalam berorganisasi, menyusun kegiatan, belajar manajemen, dan
kita harus sadar bahwa mahasiswa sebenarnya adalah bagian dari sistem kegiatan
yang bersangkutan. Dalam berorganisasi dan membuat kepanitiaan, jangan berjalan
sendiri-sendiri dan jangan beranggapan tidak masuk di di dalam sistem. Selama
berorganisasi, harus ada koridor yang digukan sebagai pegangan supaya tidak
terjebak dalam kesalahan yang fatal. Berkomitmen dari awal, benar-benar ingin
belajar, semangat, kemauan tinggi, keinginan tinggi, dipelihara sampai ujung,
gunakan dan menerapkan ilmu yang diperoleh.
Kegiatan
setelahnya adalah ISOMA prasmanan, pukul 18.30 WIB sampai pukul 19.30 WIB,
setelah itu dilanjutkan materi ke-dua Retorika dan Publik Speaking (Komunikasi
Kegiatan) disampaikan oleh mas Aditya Pratama. Public Speaking ialah berbicara
di depan umum, yang mana hal ini juga dipakai saat berorganisasi. Berbicara di
depan umum merupakan hal yang sangat penting, dan terkadang tanggung jawabnya
moralnya sangat besar. Sebagai contoh adalah juru bicara kepresidenan, ia harus
pandai berbicara dan mengolah kata supaya kata-kata yang disampaikan dapat
diterima publik dengan benar dan tidak menimbulkan makna ganda.
Kekuatan
bibir memiliki dampak dan tanggung jawab yang sangat besar, dimana dapat
menjadi ujung tombak bangun dan jatuhnya seseorang yang duduk di kursijabatan
tertinggi. Salah satu bukti kekuatan bibir/kata-kata memiliki kekuatan besar
adalah ketika seseorang paham dan mengikuti apa yang kita instruksikan, maka ia
telah terpengaruh. Selain itu, setiap orang yang menerima perkataan juga tidak
selamanya dapat dilahirkan sama. Harus ada konsepsi pembicaraan, supaya
persepsi dan tanggapan orang lain dapat sejalan. Yang menentukan pemahaman
seseorang terhadap apa yang kita bicarakan adalah Suara, Gerak Tubuh, dan
ekspresi.
Gugup
dan takut berbicara itu biasa, namun dapat dilatih. Sebagai contohnya yaitu
atlet berbakat, penyanyi terkenal, aktor/aktris berbakat, dan pemimpin besar.
Otak manusia yang besar ialah organ yang mulai bekerja setelah ia dilahirkan ke
dunia. Setelah dewasa, otak manusia digunakan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan dan permasalahan berat, sehingga perlu adanya retorika/
seni yang menarik untuk menyelesaikannya. Ketika di depan umum, banyak sekali concoh
yang dapat kita aplikasikan, diantaranya adalah menguasai bahasan dan banyak
membaca, jangan takut ditertawakan orang lain, fokus dan mengusai tema, tahu
arah diskusi, memiliki data yang falid, kaya data serta mampu membuat retorika,
jangan setengah-setengah, jangan takut serta jangan terlalu berambisi. Ketika
ada visi mengenai berbicara di depan umum, abaikan saja hal yang mengganggu.
Belajar, bergerak dan berkontribusi. Ketika kita dapat memimpin, kenapa kita
harus dipimpin ??
Hari
ke dua, Sabtu 22 Juni 2013 diawali dengan bangun pagi bareng, salat subuh dan
kemudian Olahraga bersama. Acara ISOMA menjadi penyekat antara kegiatan ini
dengan materi ke tiga. Setelah usai ISOMA, berlanjut ke Aula WLW tepat pukul
07.30 WIB untuk mendapatkan materi Lobbying dan manajemen konflik yang
disampaikan oleh mas Joni Firmansyah, Mahasiswa FISIP Undip. Loby Adalah upaya
dua belah pihak untuk memperoleh kesepakatan. Negosiator identik dengan mereka
yang supel, memberikan kenyamanan disertai senyuman, seseorang yang memiliki
kemampuan loby. Modal melakukan lobyying ialah memiliki target yang jelas,
yakin/PD, kuasai topik yang akan dinego, pelajari materi, kenali rekan/situasi,
sampaikan penawaran dan usulan secara jelas dan terbuka, konsentrasi / peka
untuk mendengar respon lawan.
Manajemen
lobbying ialah menggunakan sumberdaya bahasa secara efektif, untuk mencapai
sasaran. Biasanya, konflik dalam lobbying dapat terjadi pada suatu individu
dengan individu, individu dengan kelompok, atau dapat juga antar kelompok.
Hal-hal yang identik dengan konflik adalah anarkis dan fundalis. Anarkisme
ialah tindakan dimana seseorang memiliki ambisi kuat untuk menghancurkan negara
dalam bentuk mengubah undang-undang, pancasila dan yang semisal, sedangkan
Fundalisme adalah tindakan perusakan sarana-prasarana negara dalam bentuk
bangunan, fasilitas umum dan perabot kelengkapan negara yang lain. Pada
dasarnya, komflik lebih bersifat destruktif, dengan hasil menang dengan menang,
menang dengan kalah, atau keduanya sama-sama kalah.
Konflik
yang terjadi didalam kegiatan lobbying bisa diminimalkan dengan berbagai cara
penyelesaian, yaitu dengan menghindari, berkompetisi, akomodasi, kompromis,
serta kolaborasi. Selain itu, ada pula berbagai teknik supaya dapat memenangkan
lobbying, diantaranya banyak membaca dan menguasai bahasa asing. Ketika
lobbying tidak menemukan titik temu, maka yang harus dilakukan adalah blow up
media. Memperdalam materi, digali akar masalahnya dan dimintakan bantuan ke
pihak yang berkompeten pada tingkat yang lebih atas. Semua masalah dapat
diatasi dengan argumen yang kuat serta memiliki kekuatan. Semua masalah yang
diterima, hendaknya diatasi dengan kepala dingin namun juga harus tetap dingin.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa Api dapat padam dengan Air. Ketika permasalahan
terjadi antara dua pihak yang bermusuhan, maka hadirkan pula orang yang dekat
dengan keduanya supaya terjadi titik temu yang bisa didapatkan.
Lobbying
hendaknya bertemu langsung, membuat janji dan jangan meloby lewat telefon.
Jagalah penampilan supaya orang yang kita temui tidak memandang sebelah mata.
Selain itu, hasil lobying juga dicatat supaya ada ilmu yang dapat diambil oleh
orang-orang setelah kita. Menulis adalah sejarah peradaban, maka ketika
pencapaian tertinggi tidak terlihat akan terjadi kelunturan dan hilangnya
sejarah pencapaian.
Materi
ke-4 dengan tema Manajemen Kepanitiaan dan Keorganisasian dimulai pukul -09.45
WIB oleh mas Ikhwal Pembayun. Sebuah kepanitiaan, pada dasarnya merupakan
kolaborasi antara kerjasama, pembagian tugas, fokus dan kepercayaan. Beliau
menjelaskan, bahwa jangan mengikuti kepanitiaan tanpa kontribusi. Kepanitiaan
merupakan team yang kompak dan senantiasa belajar, tidak pernah merasa salah
karena tahapannya adalah masih belajar. Mengelola sebuah kepanitiaan ialah
mendefinisikan peran dan mengetahui tugas, Up-date Informasi, menjaga
kepercayaan, mau mendengarkan, bersabar, antusias dan saling dukung, memberi
apresiasi, serta have fun.
Inisiatif
sangat penting di dalam menjalankan sebuah kepanitiaan, karena terkadang dari
satu sisi ada kelemahan. Setiap kepanitiaan, tidak harus terlalu berambisi
tetapi cukup santai, tenang, serta menguasai proker dalam kepanitiaan. Dalam
sebuah kepanitiaan, hendaknya dipilih karena mau bekerja dan transparan dalam
bekerja. Kepanitiaan yang rawan kacau ialah abila ada penumpukan/merangkap
tugas dalam sebuah tugas.
Materi
ke-5 dengan tema Manajemen SDM dalam Organisasi (Kaderisasi) Etika Organisasi
dibawakan oleh mbk Vidi. Manajemen ialah proses mengatur semua hal, dimana
pelakunya dinamakan manajer. Di dalam sebuah manajemen terdapat sebuah
cita-cita berisi ide-ide luarbiasa, terdapat pula kepekaan untuk membedakan
antara yang baik dan yang buruk. Arahan dalam suatu manajemen memegang peran
penting, dimana arahan pertama dapat menentukan arahan selanjutnya.setiap
manajemen terdapat visi tujuan besar, dan misi dalam bentuk target yang kecil.
Dari keduanya itu, dapat disimpulkan bahwa organisasi yang baik ialah
organisasi yang dapat berkelanjutan dari sebelumnya hingga sampai tak terkira.
Manajemen
SDM ialah menitik beratkan kepada kepahaman, keikhlasan, action, kesungguhan,
pengorbanan, kepatuhan, keteguhan, totalitas, kekeluargaan dan kepercayaan.
Setelah manajemen SDM terlaksanakan, maka langkah yang harus diambil adalah
mengelompokkan SDM ke dalam kelompok-kelompok yang sama, supaya ada pemetaan
dan pembagian tugasnya dalam sebuah kepanitiaan dapat berfungsi dan bekerja
maksimal. SDM juga perlu dirawat, supaya keberlangsungannya dapat terjaga
dengan baik diantaranya dengan membentuk karakter yang kuat sejak awal,
dikelompokkan berdasarkan keahlian, melengkapi SDM dengan kebutuhan sesuai
keahlian, mengkondisikan SDM secara keseluruhan, meningkatkan kapasitas ilmu
keorganisasian yang diikuti, mengarahkan dan menjaga SDM tetap bergerak dan
melaju pada alurnya, serta senantiasa melakukan musyawarah.
Etika
organisasi ialah tidak mencampur adukkan antara masalah pribadi dengan masalah
lembaga, menjaga hubungan dengan pimpinan, menjaga hubungan antara pimpinan
dengan staff, atau antara staf dengan staf, serta melakukan segala tugas
walaupun sesimpel apapun dengan totalitas dan melakukan yang terbaik. Serta
menyampaikan ilmu yang didapat kepada teman-teman jika diperlukan. Prinsip
dalam sebuah manajemen ialah selalu stabil, fleksibel, fungsional, sehat,
supel, inovatif, kontrol kendali, dan kompak.
Acara
ke-6 ialah Analisis SWOT Kegiatan, yang dibawakan oleh mbak Vera selaku ketua
BEM tahun 2012 kemaren. Dalam analisis SWOT ini dikelan dengan Strength: kekuatan, Weakness: Kelemahan, Oportunity:
Kelemahan, dan Threat: Ancaman.
Setelah sedikit memberikan gambaran mengenai analisis SWOT, kemudian semua
peserta diwajibkan bekerja kelompok membuat analisis dalam bentuk sebuah
kegiatan Kepanitiaan.
Hari
berlalu, dan sampailah pada hari minggu dimana kegiatannya full outbond.
Diawali dengan pemanasan olahraga pagi di depan aula WLW, kemudian sarapan
bersama lalu outbond segera dimulai. Untuk outbond sendiri, panitia dari BEM
telah mempersiapkan 5 POS dengan team jaga yang berkompeten untuk memberikan
game. Banyak sekaliyang dapat diperoleh, diantaranya kekompakan, kepedulian,
keberania, tanggung jawab, percaya diri serta ambisi tidak mau mengalah. Pada
Pos I, kegiatannya ialah bermain sarung, kemudian Pos II mencari angka,
selanjutnya Pos III mengambil koin, Pos IV menagkap balon, dan terakhir pada
Pos V bermain tepung. Hasil akhir acara outbond ini, sebagai kelompok terbaik
dimenangkan oleh Team Semut yang diketuai oleh Adit (mahasiswa TP-FPP’12).
Penutupan
dilaksanakan setelah Outbond selesai secara keseluruhan dan mahasiswa telah
membersihkan dirinya. Pada acara penutupan, diumumkan semua pemenag dan peserta
terbaik LKMM Dasar FPP 2013. Peserta terbaik jatuh kepada Sendi
(Peternakan-FPP’12), dengan mendapatkan hadiah berupa bingkisan dan piala
bergilir. Peserta terbaik jatuh kepada Gilang Yoga (Peternakan-FPP’13), dengan
hadiah bingkisan menarik dari panitia. Kemudian ada juga kelompok fun raising
terbaik yang berhasil mendapatkan laba terbesar pada acara danus, dengan hadiah
bingkisan dari panitia. Acarapun ditutu, dan peserta LKMM Dasar FPP pulang kembali
dengan selamat. Alhamdulillah......