Hari tu, aku
dan kawanku sedang memiliki kegiatan kecil yang mungkin juga biasa temen-temen
lakukan. Kegiatan kami adalah menggoreng kerupuk udang, kerupuk Asli produk
anak bangsa, yang sangat enak dan gurih setelah dimasak. Saat itu, kita
berencana mengerjakan masak bareng. Namun ternyata, ada beberapa hal yang
mengharuskan kawanku meninggalkan pekerjaan kita itu.
Aku mendapat
tugas memasak kerupuk udang, sembari ia pergo sejenak untuk menyelesaikan
urusannya. Ku lihat, wajan yang digunakan untuk memasak sudah bersih, namun
masih ada sisa-sisa lemak yang menempel pada dinding wajan. Tanpa memperdulikannya,
akupun melakukan tugasku dengan sebaik-baiknya, menyalakan kompor dam
meletakkan wajan di atas kompor, menuangkan minyak, dan kerupuk yang akan ku
goreng ku siapkan didekat tempat penggorengan.
Suara gemercik
air pun terdengar dengan riuhnya, sampai minyak kelapa panas dan mengeluarkan
sedikit asap. Aku kemudian memasukkan kerupuk udang itu satu persatu, dan
ternyata hasilnya gosong. Mungkin itu arena aku terlalu lama menggoreng, namun
tidak. Ternyata, minyaknya terlalu panas. Ku anggap, ini adalah efek dari
minyak yang menempel pada wajan, sehingga dinding wajan sangat kuat dalam
menyimpan panas. Sampai kerupuk ke sepuluh, ku membuat kesimpulan, ini adalah
akibat dari wajannya yang kurang baik, sehingga hasilnya kurang baik. Kemudian ku
matikan kompornya, dan melanjutkan menyiapkan sayur.
Waktu pu
berlalu, kawanku datang. Dia bilang, “lho gus, kok gosong?” lalu aku menjawab “ini
karena wajannya masih mengandung minyak mas, dindingnya”. Kemudian tanpa
panjang lebar dia menyalakan kompor kembali, dan mencoba untuk memasak kerupuk
udang tersebut. Minyak mulai memanas, kemudian kawanku memasukkan satu kerupuk,
dan hasilnya dapat berwarna putih kekuningan. Lalu, dua menggoreng lagi untuk
yang ke dua kalinya, dan berusaha untuk menggoreng untuk yang ke beberapa
kalinya, dan hasilnya sama, sangat baik.
Dari dua hal
ini, dengan keadaan dan komposisi yang sama, dalam waktu yang sama, namun dari
sudut pandang dan pola pikir yang berbeda, anggapan yang berbeda, akan timbul
hasil-hasil yang berbeda pula. Aku dan kawanku, ada bukan untuk saling
menyaingi, buka untuk saling menjatuhkan, namun kami bersahabat karena untuk
saling menopang dan mendukung. Milikilah teman yang dapat menjadi cerminan diri
kita, supaya kita tahu, bahwa pemahaman kita tidak selalu dan tidak salamanya
benar. Dalam setiap permasalahan apapun, yang menjadi kunci bukanlah
permasalahan tersebut, namun yang menjadi kunci dan jawabannya adalah pola
pikir kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar