Kebanyakan dari kita terkadang sering sekali melewatkan kesempatan yang senantiasa menghampiri. entah itu kesempatan yang sifatnya senantiasa ada taupun kesempatan yang sifatnya spesifik/hanya sekali itu terhadi. Alhasil, pada akhirnya kita akan menyesal terhadap sikap kita saat itu, dan timbul pertanyaan dalam diri, "mengapa aku dahulu tak melakukan ini, ini, dan ini ???" Sudah terlambat. setelah semua terjadi, yang akan kita dapatkan adalah penyesalan, dan perubahan sikap. Perubahan sikap inilah yang di kemudian hari mampu mengarahkan kita ke arah tujuan utama kita hidup, atau memasang target. Masalah-masalah yang senantiasa menerpa hidup kita bagaikan ombak di lautan. Semakin jauh dari darata, maka semakin besar pula bahaya dan rintangan yag menghadang. Namun rintangan inilah yang akan mengarahkan sikap kita bagaimana mencari jalan dan cara untuk dapat mencapai suatu tujuan, walaupun jalan yang kita tempuh tidak sesuai dengan harapan.
Kesempatan emas tidak pernah datang 2 kali, yaitu hidup. Maka hiduplah karena Allah yang telah memberikan kehidupan, atau kalau tidak, maka usahakanlah yang terbaik menurut usaha maksimalmu untuk Allah dan karena Allah. Banyak orang yang telah melewatkan waktu utuk senantiasa bersyukur terhadap Allah hanya karena mereka melihat kenikmatan dunia yang lain. Mereka menyesalkan, merendahkan, mengucilkan dan malu memiliki rumah kecil, karena melihat rumah yang mewah. Alahkah bodohnya orang seperti ini, justru mereka melupakan nikmat kekayaan yang luar biasa. Ketika kita dapat melihat keindahan, Subhanallah sekali karena nikmat ini tidak semua orang dapat merasakan. Ketika kita berada dalam kondisi miskin, kekurangan, tidak sepantasnya kita mencaci, Allah (karena rizki yang kita terima sedikit), majikan (karena gaji yg kita terima terlalu kecil menurut kita), keluarga (karena banyak kebutuhan), saudara (karena membutuhkan bantuan), dan orang terdekat kita yag ada hubungannya dan lagi kesusahan.
Kesempatan emas tidak pernah datang 2 kali, yaitu hidup. Maka hiduplah karena Allah yang telah memberikan kehidupan, atau kalau tidak, maka usahakanlah yang terbaik menurut usaha maksimalmu untuk Allah dan karena Allah. Banyak orang yang telah melewatkan waktu utuk senantiasa bersyukur terhadap Allah hanya karena mereka melihat kenikmatan dunia yang lain. Mereka menyesalkan, merendahkan, mengucilkan dan malu memiliki rumah kecil, karena melihat rumah yang mewah. Alahkah bodohnya orang seperti ini, justru mereka melupakan nikmat kekayaan yang luar biasa. Ketika kita dapat melihat keindahan, Subhanallah sekali karena nikmat ini tidak semua orang dapat merasakan. Ketika kita berada dalam kondisi miskin, kekurangan, tidak sepantasnya kita mencaci, Allah (karena rizki yang kita terima sedikit), majikan (karena gaji yg kita terima terlalu kecil menurut kita), keluarga (karena banyak kebutuhan), saudara (karena membutuhkan bantuan), dan orang terdekat kita yag ada hubungannya dan lagi kesusahan.